Home »
BUDIDAYA BENIH PATIN
» budidaya pembesaran ikan patin di kolam irigasi
budidaya pembesaran ikan patin di kolam irigasi
Posted by abataforkids.com
Posted on 02.05
with No comments
Pembesaran ikan
patin di kolam khusus untuk pembesaran, biasanya pembesaran patin ini di
lakukan setelah ikan tersebut di pelihara dahulu di kolam pendederan. Namun ada
pula orang yang lasung memeliharanya di kolam pembesaran tanpa harus melalui
kolam pendederan terlebih dahulu.
pemeliharaan di
kolam pedederan di lakukan untuk ikan patin yang berukuran masih BENIH. benih
patin di jual di pasaran ada yang masih kecil-kecil sehingga harus di dederkan
dahulu akan tetapi bila ukuran benih tersebut sudah berukuran sudah cukup besar
maka pendederan tidak di perlukan lagi artinya begitu di beli bibit PATIN
tersebut langsung di pelihara di kolam pembesaran.
Ikan patin tidak
selalu memilih jenis kolam tertentu. ikan ini dapat di pelihara dan tetap bisa
tumbuh dengan baik di berbagai jenis kolam. Jenis kolam yang bisa di gunakn
untuk pembesaran ikan patin TANAH/IRIGASI
Cara Mudah
Budidaya Ikan Patin Pada Kolam TANAH /IRIGASI
Sesuai dengan
namanya, kolam irigasi memperoleh air dari jaringan irigasi. penggunaan kolam
irigasi bagi pembesaran BENIH ikan patin sangat di anjurkan karena di dalam
kolam ini air tersedia sepanjang waktu dan jauh dari kekhawatiran kemungkinan
kekurangan air.
Dalam pembuatan
kolam irigasi penentuan luas kolam lebih leluasa sehingga kolam bisa di buat
menjadi lebih besar. Sebelum di putuskan untuk membangun kolam jenis tanah juga
harus di ketahui karena jenis tanaH ini akan berpengaruh langsung terhadap
tingkat kesuburan air kolam.
Jenis tanah yang
baik selain menjadi sumber hara juga menentukan sifat fisika dan kimia air
kolam. Selain itu tekstur tanah juga harus diperhatikan untuk tingkat rembesan.
Oleh karena itu kolam di buat pada tanah yang bertekstur liat karena sangat
kedap air ( mempunyai tingkat rembesan yang relatif kecil ).
Pemupukan Ikan
Patin
Pemupukan kolam
bertujuan untuk meningkatkan dan produktivitas kolam, yaitu dengan cara
merangsang pertumbuhan makanan alami sebanyakbanyaknya. Pupuk yang biasa
digunakan adalah pupuk kandang atau pupuk hijau dengan dosis 50–700 gram/m2
Pemberian Pakan Ikan Patin
Pemberian makan
dilakukan 2 kali sehari (pagi dan sore). Jumlah makanan yang diberikan per hari
sebanyak 3-5% dari jumlah berat badan ikan peliharaan. Jumlah makanan selalu
berubah setiap bulan, sesuai dengan kenaikan berat badan ikan dalam hampang.
Hal ini dapat diketahui dengan cara menimbangnya 5-10 ekor ikan contoh yang
diambil dari ikan yang dipelihara
(smpel).
ikan patin tidak
mempunyai sifat kanibal sehingga tidak diperlukan proses sortir atau pemilahan
menurut ukuran tubuhnya. Pola makan ikan patin juga relatif lebih rakus
dibandingkan ikan lele, sehingga memungkinkan bagi pembudidaya untuk memberikan
pakan alternatif yang lebih murah dibandingkan pelet.
Daya tahan tubuh ikan
patin terhadap perubahan kondisi air juga tergolong kuat. Hal ini menjadi
pertimbangan khusus bagi mereka yang akan memanfaatkan pakan alternatif berupa
limbah restoran dalam usaha budidayanya, karena sifat pakan alternatif adalah
cenderung merusak atau menurunkan kualitas air kolam. Beberapa pakan alternatif
bisa diberikan kepada ikan patin, antara lain: sisa sayuran pasar yang tidak
laku, limbah sisa rumah makan, dan oncom bs yang sudah tidak laku di pasaran.
Dengan demikian biaya produksi budidaya bisa lebih hemat dibandingkan kalau
memakai pakan full pelet. Namun, bukan
berarti tidak ada kelemahan pada cara budidaya PEMBESAran benih ikan patin ini, tetap ada kendala dan kesulitan yang
akan kita hadapi. Karena kondisi lingkungan yang berbeda belum tentu
keberhasilan yang kita dapat akan sama. Contohnya ketersediaan air alami dan
intensitas cahaya matahari yang menyinari kolam. Oleh karena itu kita sesuaikan
dengan kemampuan kita dan jika bisa kita mungkin akan menemukan cara yang
berbeda sehingga kelemahan dan kendala yang kita hadapi dapat kita minimalisir.
Semoga bermanfaat
0 komentar:
Posting Komentar